Jumat, 22 Februari 2013

KENALKAN, AKU WARNA.... KADANG MENJADI PELANGI KADANG CORETAN ABSTRAK

hey..... kristal yang kini bergentayangan keluar dari 2 singgasananya.... apa kabar....???kenapa kamu yang membeku hilang....??bukankah dulu terlalu mahal untuk jatuh....kasihan.... kasihan si putih... terlalu berat memikir. dan si daging beku merah terlalu berlubang-lubang.seperti biasa, aku mencari-cari jawaban. apa lubang yang terlalu banyak ini memberikan efek pada bulir-bulir kristal itu.

aaah... seperti sebuah lengusan panjang yang tak tau kapan berhenti. dan tak tau dideretan huruf apa ia sekarang. a kah? b? atau bahkan y yang hampir menuju z. letih memang. dan sangat letih. hany saja kali ini tulang-tulang yang biasa rapuh bagai kentang goreng tipis sudah tak sebanding apa-apa lagi.

lagi- lagi si gumpalan daging merah yang merambat hingga ke mata. aneh... dimana perisai yang biasanya ada. hilang atau sudah karatan dimakan usia. sehingga begitu gampangnya ia menusuk-nusuk hati, menjatuhkan harga bulir kristal yang biasa tersimpan dalam besi baja. aku akui...untuk saat ini, aku begitu rapuh.

aku mencoba berjalan mencari toko-toko besar atau tukang besi sekalipun, tempat dimana menyediakan perisai emas yang kuat tak terkalahkan,mencari si pandai besi yang katany mampu menciptakan perisai terkuat. tapi tak ada... tak sebegitu kuat dibanding perisai buatanku sendiri.

aku tak tau mengumpamakan apa lagi. laki-laki itu telah mematahkan tangan dan kakiku. sehingga hanya bisa terhenti. ia menusuk mata tempat si kristal air mata ini bertahta selama ini.  aku benci.... tapi aku mampu kok... nyatanya bertahun-tahun tak ada yang bisa membobolnya. sekuat apapun itu. tapi kali ini, laki-laki itu berhasil memgang kunci peti yang berharga. membobol dan melelehkan butiran kristal yang selama ini beku. aaaaah aku tak suka ini. tapi mau apa lagi. aku harus bagaimana? meminta taman memberikan kupu-kupunya agar aku tertawa. heeeeeeeeey.....

dan heeeeyyy.... aku warna.... kadang bisa ada dilangit menjadi pelangi. kadang ada di kuas yang bisa menghias sebuah kanvas. tapi kenapa aku digunakan untuk mencoret? tak masalah.... coretan abstrak pun terkadang lebih mahal dibandingkan lukisan pemandangan yang katanya indah itu. iya kaaaaan?

aaaakh.... kenapa begitu mengalir deras semua yang berkecamuk di otak. mencoretkan semua keegoisan. aku lelah... tapi aku tak ingin ingkar janji. aku keras... itulah mengapa aku masih berada di hadapanmu.

bila suatu saat aku membenci bentuk coretan yang kau ciptakan... bisakah kau bayar semua kristal yang telah pecah dan mencair ini?

****
Hagi Studio, 22 Februari 2013