Senin, 30 Agustus 2010

Celoteh Pagi Hari

Pagi yang cerah…tak kutemui sedikitpun rintik-rintik hujan. Telah lama aku intip dari balik jendela kamarku. Diam memandang gerakan daun2 pohon mangga yg ada tepat di depan kamarku.aku berharap ada gemericik gerimis yang bisa memecahkan kesunyian. Tapi tenyata tidak.

Aku kembali melihat ke arah notebook-ku yang “ternyata” tak jua beristirahat sejak semalam.kasihan..tapi aku percaya ia cukup kuat untuk terus bersamaku.aku lirik sedikit pojok kanan desktopnya. Jelas sekali ku lihat prakiraan cuaca hari ini “partly sunny” dengan gambar matahari yang sedikit tertutup awan dan dengan suhu 29­0 C. huuft…tetap saja aku mengharap rintik2 gerimis yang seksi turun pagi ini…

Aku meraba Notebook kesayanganku, masih dingin. Tak sia2 aku hadapkan sebuah kipas angin besar disampingnya. Aku mulai menutup semua aplikasi.dan terakhir.. sebuah layar warna-warni dengan tulisan yang berwarna-warni pula. Aku kembali membaca sedikit demi sedikit dari apa yg terlihat saat itu. Aku hanya bisa tersenyum..inilah percakapanku tadi malam bersamanya melalui Yahoo!mesenger. Ntah apa yg membuatku tersenyum, aku pun tak tahu.

Aku menghela nafas panjang.. ah sudahlah.. semua berjalan biasa saja. Toh selama ini aku adalah sosok yang bisa mengembalikan keadaan itu seperti sedia kala. Selama aku tak salah. Aku tau ia begitu sungkan, tapi aku membawanya ke daerah yang asing yang kembali pada situasi awal.lebih baik tak diingat saja apa yang pernah ia lakukan. Setidaknya, dia hapus saja rasa malunya itu. Toh aku tak pernah berniat untuk mendepak seseorang keluar dari episode-episode cerita hidupku.meskipun ia telah cacat di mataku. Aaagh.. pikiran pagi yang tak begitu penting. Tak ada gunanya bagiku..kenapa aku harus membacanya lagi. Aku menutup layar itu. Aagh sudahlah.. ada yang sedang menungguku disana saat ini.

Aku masih jua mengharap gerimis turun dengan seksinya. Ntahlah..aku seperti membenci sengatan matahari. Meskipun aku menggunakan kendaraan roda empat, tapi tetap saja.. hawa panas terik matahari itu selalu saja berhasil membuatku mengantuk di jalanan. Letih rasanya. Dan bukan sekali aku tertidur sesaat hingga mobil yang kukendarai TERNYATA telah keluar dari jalan.huuft. aku takut mati.

Ya…ya…ya…. Mati. Mungkin bila itu terjadi. Jiwa ini bergentayangan menemui sosok-sosok yang kan ku minta segala janji-janjinya. Atau aku bisa dengan leluasa melihatnya.hehe…

Aaagh kemanalah imajinasi ini menari?

Aku tutup Notebook cintaku..aku benar2 baru tersadar, ada dia yang sedang menantiku.menungguku dalam sebuah kesendirian.meski tak ku temukan gerimis itu, aku tetap membiarkannya terbuka. Menjauh aku darinya.sementara tangan ini terus mencari sebuah ponsel butut kesayanganku. Sejurus kata2 maut ku kirimkan pada mereka yang terus memerankan perannya dalam episode cerita hidupku. Hanya kalimat ucapan selamat pagi.Dan tak lupa pula, ku kirimkan pesan pada dia yang sedang menungguku, “tunggu ya…bentar lagi nyampe…lagi siap-siap…mau mandi dulu..”

Oooh pagi yang cerah..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar