Jumat, 18 Juni 2010

Bila ia seekor Labrador..Nyatanya ia manusia.Kekasihku..

Andai saja engkau tercipta tak bernafas, mungkin telah kukirim kau kepadanya. Ku kembalikan pada pemilik lamamu. Dia lebih membutuhkanmu. Namun sayang, kau manusia, kau hidup, kau bernafas, dan yang terpenting, kau punya hati yang bisa merasa. 

Aku seperti tersambar kilat yang datang tiba2, seolan dikirimkan oleh dewa petir di langit (mang ada ya?). ia menyambar hatiku, mengubah semua perasaanku saat itu. Ia juga menyambar jantungku, membuat ia berdegub tak karuan.benar2 konslet aku rasanya saat itu. 

Aku melantiknya menjadi sahabat baruku..sungguh aku senang berbagi cerita padanya. Kupikir dia bukan wanita biasa. Yah…setidaknya dia juga perkasa seperti aku. Hehe..semua juga tau aku sedikit pemilih urusan teman. Bukan karna aku sombong. Tapi karna aku sadar betul bahwa teman, pergaulan, lingkungan sangat berpengaruh pada seseorang. Bisa dibayangkan..sepertia apa sahabat baruku itu hingga dia pun pantas ku sebut sahabat. 

Suatu ketika, ia menumpahkan segalanya, seolah hatinya ingin muntah mengeluarkan semua yang ada di otaknya. Semua tumpahan cerita itulah yang membuat dewa petir mengirim kilatan petirnya ke hati dan jantungku. Sungguh aku tak sangka! Semua yang kumiliki seharusnya tak kumiliki. Andai yang kumiliki itu adalah anjing Labrador, ternyata si Labrador ini menghilang dari tuannya pergi meninggalkan tuan yang selama ini memiliki dan memeliharanya dengan baik. Bisa dibayangkan betapa sedih tuan itu.Ketika ia tahu bahwa Labrador kesayangannya pergi dan menemukan tuan baru.meski kini ia telah memiliki Katahula baru yang lebih pengertian. Tapi yang kumiliki ini bukanlah anjing Labrador atau anjing “bule” lainnya. Aku memiliki seorang manusia yang bernafas, berotak dan berhati. Ia meninggalkan kekasihnya berbulan2 hingga akhirnya bertemu denganku. Sungguh…aku tak tahu bila ia pergi tanpa pamit kepada pemilik sebelumnya. Meskipun pada akhirnya episode mereka berakhir juga .Tapi itu setelah ada aku. Andai aku tahu semua itu dari awal, mungkin aku bisa berempati penuh.tak kan ku biarkan cinta itu mengetuk hatiku. Tak kan ku beri kesempatan cinta itu mencari kunci hatiku. Tak kan kubiarkan cinta itu membuka pintu hatiku dan tak mungkin aku biarkan ia masuk dalam hatiku.
sungguh aku membenci cintaku! Sedikit cacat dia bagiku. Bila ia Labrador, mungkin ia Labrador liar yang datang dari rumah ke rumah dengan seenaknya. (untung dia Labrador, kalo anjing kampung?mungkin tak ada yang mau memberinya makan bahkan diusir seenaknya)dan aku harus bersiap-siap bila suatu saat ia bermain ke luar rumah dan menemukan rumah baru dengan tuan kaya raya yang mampu memberinya makanan mewah. 
Sepertinya saat itu aku akan bernasib seperti tuan-tuan sebelumnya. 

YaH..begitulah..sahabat baruku itu adalah pemilik kekasihku.sebelum aku tahu itu.meskipun kini ia telah mengakhiri kontrak mereka, namun tetap aku adalah manusia yang masih bisa berempati, masih bisa merasakan dan berfikir. Bagaimana sakitnya, bagaimana perihnya ia ketika itu, ketika ia tahu bahwa cinta kekasihnya telah mengetuk hati lain. Dan hati itu adalah aku. Gila!! Aku bingung, siapa yang salah?dilema yang sangat menguras otak. Ingin kukembalikan kekasihku pada sahabat baruku, tapi ini bukan masalah barang. Bahkan bila ia seekor Labrador pun aku tak bisa gampang mengembalikannya, karna ia liar dan punya kaki untuk bebas pergi kemana ia suka.dan ini? Dia adalah manusia!manusia yang mulai sedikit cacat di mataku.setidaknya aku tahu dia bukan lelaki sejati. 

Aku hanya bisa meminta keikhlasan sahabat baruku itu, semua telah terjadi. Andai saja ketika aku bertemu sahabat baruku ini dalam keadaan sendiri tanpa kekasih baru, mungkin aku akan meminta kekasihku ini tuk kembali padanya.ntah kenapa aku berpikir, ia jauh lebih baik dariku. Ia lebih mengerti dibandingkan aku, cintaku pada kekasihku tak bisa dbandingkan dengan cinta wanita itu. Tapi..bila saat ini aku lakukan itu, pastilah itu adalah hal bodoh yang aku lakukan. Akan bertambah banyak hati yang tersakiti. 
Ingin rasanya aku mengembalikan kekasihku, tapi aku akan membuat cerita buruk diantara sahabat baruku dengan kekasih barunya.mereka terlihat begitu bahagia, meskipun ku tahu dalam hati kecil sahabat baruku itu masih menyimpan cintanya pada kekasihku. Aku pun hanya bisa meminta keikhlasannya. Meskipun aku tahu sakit rasanya..Tapi ku harus. Aku pun tak tega sahabat baruku selalu dibayang-bayang oleh perasaan lamanya. (apakah aku salah?apakah aku egois?ato mungkin aku munafik?oh Tuhan…bantu aku..tolong aku agar lebih bijak) Lalu bagaimana dengan hatiku? Sekali lagi,aku kecewa!!meski ia bukan seekor Labrador, tapi aku tetap kecewa! Aku merasa tertipu.aku pandangi lagi langit-langit kamarku, ku telusuri dinding demi dinding, bintang2 buatanku, poster2 jelek yang belum sempat ku ganti (apa2an…masa poster mickey mouse gede..aku sudah dewasa begini.., belum lagi gambar motor Suzuki Intruder classic 400, Honda VTH dan Harley. Hoho..ini kan jaman aku masih tomboy dulu..). Lagi-lagi aku bayangkan wajah kekasihku.ugh! mengapa wajah itu tak sesuai dengan kenyataan?tak kusangka dibalik wajah itu ada hati yang aneh, ada pribadi yang tak berhati. Ya..aku harus berhati-hati. Aku memutuskan tuk menjaga rasa ini. Menjaga agar tak memuncak, menjaga agar tak menurun drastis.menjaga kestabilannya, hingga bila ia berpindah nanti aku bisa mengerti, aku bisa siap dan aku bisa mengatakan “terbukti!”. 

 Aku memutuskan untuk menguatkan intuisiku. Aku tak mau menjadi sosok yang naïf yang menyerah pada keadaan. Aku menguatkan intuisiku karna aku tak ingin tertipu lagi.hingga akhirnya aku bisa merasakan semua.namun intuisi ini butuh pembuktian. Intuisiku mesti teruji. Aku hanya menunggu kata-kata keluar dari kekasihku, yang bisa menjadi petunjuk semua kebenaran intuisiku. 

 Tapi.. Aku masih takut, aku takut ada hati yang luka.hingga akhirnya semua ini aku simpan sendiri. Aku fikirkan sendiri.aku biarkan semua.aku nikmati semua..aku siapkan diriku..aku jaga hatiku..aku doakan sahabat baruku..namun untuk kekasihku, aku tak tau harus bagaimana?harus aku apakan?

1 komentar: